Rabu, 28 Juli 2010

tak hanya sekedar euphoria

sebuah sajak menarik yang ditulis oleh Prof. Dr. Priguna Sidharta,,
cukup sebagai penetral dari bermacam media yang menonjolkan sisi euphoria dari pernikahan..

Perkawinan
suatu tantangan yang harus dihadapi,
suatu perjuangan yang harus dimenangkan,
suatu kesusahan yang harus diatasi,
suatu rahasia yang harus digali,
suatu tragedi yang harus dialami,
suatu kegembiraan yang harus disebarkan,
suatu cinta yang harus dinikmati,
suatu tugas yang harus dilaksanakan,
suatu romantika yang harus dirangkul,
suatu risiko yang harus diambil,
suatu lagu yang harus dinyanyikan,
suatu anugerah yang harus dipergunakan,
suatu permainan yang menyenangkan,
suatu impian yang harus diwujudkan,
suatu perjalanan yang harus diselesaikan,
suatu janji yang harus ditepati,
suatu keindahan yang harus dikagumi,
suatu pertanyaan yang harus dijawab,
suatu kesempatan yang harus dipakai,
suatu persoalan yang harus dipecahkan,
suatu kesulitan yang harus dikalahkan,
rahmat yang harus dipelihara dan dicintai.


Hmm, bagi saya sajak ini cukup berimbang dalam melihat sesuatu yang disebut pernikahan. Bukan dalam bentuk memanas-manasi sehingga menimbulkan euphoria semata

3 komentar:

Anonim mengatakan...

jadi harusnya gimana kang? :D

ahmed mengatakan...

wah nun urang jadi hayang nulis deui euy.. mumpung keur rea ide... hahaaha saatnya memulai perubahan

Ikhsanun Kamil Pratama mengatakan...

@ anonim : hha imbang atuu. nunggu dgn prasaan senang emank bener, tapi bertanggung jawa. hha.
klo mnurut sy sndiri sih, pernikahan itu bagaikan organisasi. Jadi bukan hanya 'dua orang saling mencinta lalu bertemu'. Yaaah, apaan gt doang mah. hha

@ ahmed : hha alus med!!!

Posting Komentar

 

Ikhsanun Kamil Pratama © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates