Sabtu, 17 Juli 2010

Medical Asma'ul Husna

Bayangkanlah,,

Sungai yang mengalir. Sungai yang betul-betul bersih, bahkan terjaga dari debu sekalipun. Saking jernihnya, dasarnya pun terlihat. Tersusun dari batu-batu alam. Lalu, engkau mengambil batu yang berada di dasar itu. Sekilas terlihat batu tersebut mulus. Namun, ternyata batu itu memiliki ‘luka’ akibat aliran air yang jernih. Ya, air yang jernih dapat merusak batu.

Bagaimana dengan air yang terkontaminasi?? Air yang di dalamnya terkontaminasi oleh besi, seng, zat kapur, zat-zat racun, bakteri-bakteri, zat asam. Ternyata, ‘luka’ sang batu jauh lebih parah daripada batu di sungai jernih.

Percayakah kawan?? Sungai kotor itu berada pada tubuh kita. Mengalir setiap waktu tanpa henti. Tanpa ‘sungai kotor’ ini, kita tidak bisa bercanda tawa dengan kenalan kita. Tanpa ‘sungai kotor’ ini, kita tidak mungkin untuk melakukan hal yang kita sukai. Bahkan, untuk berdiri pun sulit. Jangankan itu, tanpa ‘sungai kotor’ ini jangan harap kita bisa hidup.

Ya, sungai kotor ini berada padaku, padamu, dan pada semua manusia di muka bumi.

Sungai kotor itu adalah darah.

Darah mengalirkan zat-zat makanan untuk tubuh kita..
Darah mengalirkan zat-zat beracun untuk dibuang dari tubuh kita
Darah mengalirkan bermacam protein penunjang kehidupan kita
Darah mengalirkan ion-ion golongan logam
Darah mengalirkan ion-ion golongan halogen
Darah mengalirkan garam
Darah terdapat zat besi untuk kelangsungan fungsi darah itu sendiri
Ooh, sungguh kotor darah itu…

Bayangkan,, sang sungai bersih saja mampu mengikis batu
memberikan luka pada batu
Bagaimana dengan pembuluh darah kita??
Pipa yang selalu dialiri oleh air kotor ini...
Tentulah, air ini mengikis pembuluh darah kita
Namun, mengapa ooh mengapa??
Kita merasa baik-baik saja??
Sungguh, Engkau Maha Pemelihara. Ya Hafiz

Ya Allah, betapa kami sangat tergantung oleh 'sungai kotor' ini
Maka sungguh kotor diri ini..
Mungkin inilah salah satu hikmah dari firman-Mu

QS An-Najm (53) : 32


(yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunanNya. dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.

Betapa rendah diri ini..
Ternyata manusia yang sebegini ‘canggih’ sangat rendah.
Bergantung pada sesuatu yg kotor. Ternyata hanya Engkau Yang Maha Suci. Ya Quddus

QS Al-Jumu’ah (62) : 1

Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, yang Maha Suci, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Kami yang kotor ini takjub melihat firman-Mu ini

QS Al-Israa (17) : 79

dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji.

Engkau bersedia mengangkat kami yang rendah ini ke tempat yang tinggi. Sungguh engkau Ya Raafi’, Yang Maha Meninggikan

QS Al-An’aam (6) : 83


dan Itulah hujjah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha mengetahui.



Tiap Nafas adalah cinta-Mu
Tiap detak jantung selalu menyebut nama-Mu

Wallahu’alam bishshawwab




Medical Asma’ul Husna, karya Ikhsanun K.P.
Energi Asma’ul Husna dalam dirimu
Insya Allah dalam waktu dekat

0 komentar:

Posting Komentar

 

Ikhsanun Kamil Pratama © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates