Sabtu, 17 Juli 2010

iman, obat anti-kanker paling mantap

Assalamu’alaikum kawan,,

Ada cerita yang cukup menarik yang mungkin sudah secara umum tersebar, yaitu cerita tentang pasien yang mengidap kanker. Diceritakan bahwa pasien ini memiliki kanker yang sudah stadium 4, which means sudah sampai metastasis ato sel kankernya berpindah tempat gitu ya. Pasien ini sudah berkali-kali ditangani dengan berbagai macam obat-obatan mutakhir, namun tidak kunjung sembuh. Begitu pun dengan penanganan lainnya, seperti radiasi, atau apapun itu bentuknya. Namun tetap pasien ini tidak kunjung sembuh juga kankernya.

Nah, tidak hanya sampai situ. Bahkan parahnya, sang pasien ini sudah diperkirakan bahwa jatah usianya mungkin tinggal sebentar lagi (sebutlah 3 minggu) dan penanganan medis pun akhirnya sudah tidak dilakukan kembali. Maka, akhirnya stress yang didapat pasien tersebut.

Namun, hebatnya pasien ini memiliki keikhlasan yang luar biasa akan kondisinya. Pasien ini menyerahkan segalanya kepada Allah. Singkat cerita, dia menjadi lebih dekat dengan penyakit yang dideritanya. Apabila sebeum sakit ia sering lalai akan shalat, maka sekarang ia tidak meninggalkan shalat bahkan justru menambah porsinya dengan shalat-shalat sunah. Kadar beribadahnya menjadi jauh meningkat pesat sebelum ia mengidap kanker tersebut.

Menariknya, kanker stadium 4 itu sembuh total karena izin Allah. Karena keintimannya dengan Allah, Allah memberikan kesembuhan kanker tersebut. Spontan saja, dokter yang sudah ‘memvonis’ pasien tersebut terkejut keheranan. ‘Why, kunaon ini bisa terjadi begitu saja??’

Mungkin cerita lengkapnya bisa dilihat di salah satunya http://ervakurniawan.wordpress.com/2010/06/09/pengidap-kanker-sembuh-atas-izin-allah/

Nah, fenomena ini cukup menarik perhatian saya. Sejauh pemahaman saya, Allah pasti selalu menolong hamba-Nya dari mana pun, dari mekanisme apapun yang sesuai dengan Sunatullah yang telah Allah tetapkan sendiri dan tidak akan berubah. Seperti firman Allah dalam QS Al-Fath (48) : 23

sebagai suatu sunnatullah yang telah Berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan peubahan bagi sunnatullah itu.

Alhamdulillah, Allah memberikan ‘bocoran’ mekanisme kejadian di atas saat saya mendapat pelajaran tentang sistem imun dalam tubuh manusia.

Sistem imun tubuh kita secara garis besar ada 2 macam, yaitu innate dan adaptive. Di mana innate merupakan jenis imun yang sudah dari sononye bekerja seperti demikian. Sedangkan adaptive, sesuai namanya, dia bekerja dengan penyesuaian diri terlebih dahulu. Sebutlah contoh penyakit cacar. Disebutkan bahwa manusia hanya bisa sekali mengidap cacar.Kenapa ini terjadi?? Karena pada saat pertama kali, adaptive immune ini belum bekerja. Imun seperti ini sedang mencoba mengenali virus penyebab cacar ini sebagai musuh. Maka apabilla virus penyebab cacar kembali menyerang tubuh, imun adaptif ini akan membloknya. Seperti itulah kerja imun adaptif ini.

Nah, kerja sistem imun ini tentu untuk memerangi bermacam benda asing yang berada di tubuh kita. Baik zat asing yang berasal dari luar tubuh kita, seperti virus atau bakteri, maupun ‘sesuatu’ yang berasal dari dalam tubuh kita, sebutlah sel-sel yang mati, dia perangi. Termasuk, sel-sel penyebab kanker pun ia perangi.

Apa itu kanker?? Bisa dibilang, ini merupakan penyakit dimana sel-sel akan tumbuh secara tidak terkendali. Sel-sel ini merupakan sel-sel yang ‘serakah’ karena ia mengambil nutrisi yang seharusnya milik tetangganya, namun ia ‘rampok’ hanya untuk kepentingan dia sendiri. Dan dampaknya, pasien yang mengidap kanker stadium akhir biasanya menjadi kurus karena kurang nutrisi. Inilah dampaknya bila kita berlebih-lebihan akan sesuatu hal.

QS Al-A’raaf (7) : 31

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid, Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Maka kesimpulan pertama yang bisa kita ambil di sini adalah bahwa sel imun bertugas ‘memberantas’ (salah satunya) sel kanker.

Bagian yang menariknya adalah bahwa sel imun ini pun dipengaruhi oleh hormon. Sel imun ini ditekan fungsinya oleh (salah satunya) hormone kortisol. Hormon kortisol ini sebetulnya memiliki efek yang sangat beragam di masing-masing jenis sel. Namun saat ini, kita fokuskan saja di sel imun.

Hormon kortisol secara alamiah berada pada konsentrasi yang tinggi saat pagi hari. Namun, kortisol ini pun akan diproduksi tubuh apabila kita mengalami STRESS. Jangan heran, apabila orang yang suka negative thinking sangat mudah terserang penyakit. Kenapa?? Karena saat negative thinking, tubuh akan mengeluarkan kortisol di atas rata-rata dan berefek kepada ‘mandulnya’ sel imun kita. Mengingat fungsi sel imun tadi juga sebagai ‘pengawas’ dari sel kanker, maka mungkin saja orang yang memiliki banyak musuh mengidap kanker saking stressnya. Orang-orang kafir terserang penyakit dengan mudah, termasuk kanker. Maka, kita bisa melihat bahwa Allah sama sekali tidak menganiaya kita, melainkan kita sendiri yang menganiaya diri sendiri.

QS An-Nisa (4) : 40


Sesungguhnya Allah tidak Menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.

Maka, kesimpulan kedua yang kita dapat adalah bahwa stress dapat menurunkan kerja sel imun kita.

Nah, sekarang ke pertanyaan utama. Lantas, apa hubungan ibadah dengan penyembuhan kanker?? Mari kita simak ayat ini

QS Ar-Raad (13) : 28


(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Ibadah bermakna mengingat Allah. Dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang. Ketenangan yang sangat luar biasa, jauh lebih luar biasa daripada terapi yoga, tidur, atau yang lainnya. Inilah ketenangan yang bersumber dari Yang Maha Besar, tentulah berefek sangat dahsyat.

Melalui ketenangan, dengan mekanisme neuroimmunologis, fungsi sel imun betul-betul dalam keadaan sangat optimum. Mungkin ini bisa menjelaskan kenapa Rasulullah tidak pernah sakit kecuali saat ajal menjelang. Maka, saat pasien itu sangat ‘intim’ dengan Allah, sel imun sangat mantap untuk menghabisi sel-sel kanker yang berada pada tubuhnya. Dengan ini, kemungkinan untuk sembuh dari kanker pun semakin besar. Sungguh, pertolongan Allah selalu tidak terduga-duga.

QS Al-Baqarah (2) : 214

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, Padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu Amat dekat.

Namun, bukan harapan saya untuk kita ‘bertobat saat ajal dekat’, karena saya teringat ayat Yunus (10) : 90-91

dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir'aun dan bala tentaranya, karena hendak Menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Fir'aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: "Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya Termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". Apakah sekarang (baru kamu percaya), Padahal Sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu Termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.

Ayat ini menceritakan tidak diterimanya taubat Fir’aun saat ajal telah datang mendekat. Maka marilah kita buang jauh-jauh pemikiran ‘muda maksiat tua bertobat’. Sungguh seram bila di pandangan-Nya, kita adalah cloning dari Fir’aun.

Wallahu’alam bishshawwab

0 komentar:

Posting Komentar

 

Ikhsanun Kamil Pratama © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates