Minggu, 25 September 2011

kematian itu....

0komentar

Kematian, apakah suatu hal yang perlu ditakutkan?


Tak terkecuali diriku, yang sungguh sampai sekarang sangat takut akan yang namanya kematian. Entah apa yang berada di baliknya. Entah kesakitan seperti apa yang dialami orang yang mengalami kesakitan. Seolah seluruh tubuh ini ingin sekali menolak yang namanya kematian. ingin sekali hidup sampai beribu tahun lamanya. ya, memang hal yang lumrah.


Namun, ternyata ada satu peristiwa yang cukup menampar hati ini tentang kematian. Ini sebuah kisah tentang sebuah penyakit, yang sangat lumrah terjadi dalam kehidupan modern belakangan ini. Yang ternyata, hikmahnya begitu dalam dan begitu menyentuh palung hati. Penyakit yang biasa kita dengar sebagai kanker.


Ada apa gerangan dengan penyakit kanker?


Sel kanker merupakan sel yang sangat unik bin menarik untuk kita pelajari dan ambil hikmah bersama. Sel kanker merupakan sel yang sangat tamak, atau bisa dibilang sel ini merupakan sel yang ingin hidup abadi. Yang dimana ia tidak ingin mati, ia ingin mendapatkan nutrisi yang tiada berbatas. Dan tentu saja sel ini sangat ingin menghindari kematian sel yang ada dua jenisnya, yaitu nekrosis maupun apoptosis.

Kalau kita lihat orang yang telah mengidap penyakit kanker, tentunya sangat menderita sekali.Ada pertumbuhan yang sangat berlebih di tubuhnya.Ada pertumbuhan yang sangat ganas di suatu organ.Misal kanker payudara, maka sel-sel penyusun payudara tumbuh sangat berlebihan, sehingga timbullah benjolan yang sangat berbeda.

Apa yang terjadi dengan selnya?



Pada umumnya, ada beberapa kelas gen yang mengontrol pertumbuhan sel, yaitu proto-oncogen, DNA supressor gene, DNA repair gene, dan apoptotic gene. Yang dimana tentunya masing-masing dari gen ini memiliki fungsi tersendiri.

Proto-oncogen merupakan ‘gas’ dari pertumbuhan. Jadi fungsi dari gen ini untuk menggiatkan sel untuk senantiasa tumbuh. Dan apabila proto-oncogen adalah ‘gas’ pertumbuhan, maka DNA supressor gene merupakan ‘rem’ dari pertumbuhan. Yang men-stop pertumbuhan sel agar tidak berlebihan.

Sedangkan DNA Repair gene, sesuai namanya,merupakan jenis gen yang berfungsi sebagai tukang reparasi. Apabila terdapat salah satu gen yang perlu perbaikan, maka direparasilah oleh gen ini. Dan apoptotic gene merupakan gen yang menggiatkan selnya untuk senantiasa berapoptosis.

Kanker akan terjadi apabila minimal 2 dari 4 kelas ini mengalami ‘kelainan’. Misal, apabila remnya blong dan yang memperbaikinya pun tiada, maka terjadilah pertumbuhan yang tidak terkendali.

Apabila telah terjadi kanker, sel ini betul-betul menjadi sel yang serakah. Ia betul-betul ingin hidup abadi dan betul-betul menginginkan seluruh nutrisi (bisa dibilang nutrisi sebagai ‘uang’ bagi sel) hanya untuk dirinya sendiri.. Sebutlah sel payudara yang mengalami kanker, sel ini akan mulai membentuk pembuluh darah (angiogenesis) yang khusus hanya bagi dirinya sendiri, sehingga darah yang membawa nutrisi akan langsung menuju dirinya sendiri. Semacam by pass, jalur khusus yang sengaja ia ciptakan untuk membajak nutrisi.

Apa dampaknya? Mungkin anda pernah melihat orang yang mengidap kanker dalam jangka waktu yang cukup lama akan mengalami penurunan berat badan secara drastis, menjadi betul-betul kurus kering bagai tulang berbalut kulit. Kondisi inilah yang dinamakan cachexia.Semua ini dikarenakan adanya nutrisi yang dirampok sehingga nutrisi yang didapat tidak menyebar secara merata.Inilah dampak dari ketamakan.

Dan menariknya lagi, sel ini betul-betul menghindari apoptosis melalui bermacam mekanisme selulernya, ia betul-betul berusaha sebisa mungkin untuk menghindari kematian yang senantiasa mendekati dia sepanjang waktu. Sel kanker merupakan bukti nyata bahwa sel ini adalah sebuah sel yang memang betul-betul menginginkan keabadian dalam hidupnya. Tanpa menyadari bahwa kematian pastilah kan mendekatinya selama ia masih berstatus ‘hidup’.

Apakah berarti, kematian memiliki nilai tambah di matamu??

 

Ikhsanun Kamil Pratama © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates