Kamis, 01 Desember 2011

Mengikat Makna: Hari AIDS Sedunia

1 Desember, telah dicanangkan oleh dunia sebagai hari AIDS sedunia. Peringatan ini semata untuk senantiasa mengingatkan serta menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS yang penyebarannya sudah sangat luas menggegas secara ganas di seluruh pelosok bumi.

Dalam Koran yang kubaca pagi ini pun, penyakit AIDS ini telah meranggah kepada ibu-ibu rumah tangga, bahkan di Jawa Barat, sekitar 9.79 % IRT mengidap penyakit ini.AIDS ini penyebarannya sangat luas, bisa dari jarum suntik, transfuse darah, bahkan ibu hamil bisa menularkan AIDS pada anak yang dikandungnya, sehingga memang BELUM TENTU bahwa penderita AIDS adalah seorang yang senang untuk bermain kelamin.dan kelamin.

AIDS merupakan sebuah akronim dari Acquired Immune Deficiency Syndrome, sebuah penyakit di mana sistem imun (atau tentara dalam tubuh kita) kita jadi mandul, alias kemampuannya berkurang. Mengingat fungsi sistem imun dalam tubuh kita untuk memberikan PENJAGAAN dari serangan-serangan luar seperti bakteri atau virus. Tak hanya itu, sisem imun kita pun memberikan PENJAGAAN dari pemberontakan yang terjadi dari dalam tubuh kita sendiri, yang apabila pemberontakan itu terjadi, timbullah sebuah penyakit yang kit kenal sebagai kanker. Maka, penderita AIDS tentulah akan sangat rentan terhadap bermacam penyakit seperti infeksi atau kanker.

Apa sih yang menyebabkan penyakit AIDS ini? Tak lain dan tak bukan adalah sebuah barang yang tak terlihat saking kecilnya, yaitu virus. Virus penyebab AIDS inilah yang dinamakan HIV (Human Immunodeficiency Virus). Ukurannya sangat imuuuut sekali. Bilamana kita mampu melihat bentuk sel darah merah kita, maka virus ini sekita 60 kali lipat lebih kecil dari sel darah merah kita. Bayangkan, betapa kecilnya biang kerok dari penyakit yang membuat geger dunia ini.

Ternyata, kejahatan sekecil apapun memiliki dampak yang mampu mengglobal. Mungkin, dalam kasus seks bebas misal, timbul sebuah pikiran seperti ‘semau gue dong!! Apa urusan lo??’. Ternyata, dampaknya pun mengglobal seperti ini. Bahkan, kejahatan kecil seperti yang telah dilakukan si virus ini membuat dunia memasuki kondisi ‘waspada’. Ternyata, tindakan sekecil ini kan senantiasa beresonansi sampai ke ranah global.

Namun berarti sebaliknya pun memungkinkan, kebaikan sekecil apapun tentulah akan memiliki dampak yang menyeluruh. Maka, apabila dunia sedang geger karena virus ‘pemandul’ imunitas, maka siapkah kita untuk bersama menjadi virus ‘penggiat’ imunitas? J

Dari makhluk kecil ini pun ternyata aku belajar tentang tiada gunanya kesombongan. Betapa tidak, kita yang senantiasa ‘besar’ seperti ini ternyata takluk kepada sebuah makhluk yang bahkan lebih kecil dari nyamuk. Sekali tepuk, matilah nyamuk. Namun, kita manusia kalah dari makhluk yang hanya sekecil ini. Maka memang, sejatinya tiadalah tempat bagi kesombongan untuk senantiasa hinggap.

Siapa yang tahu kalau sekarang kita merasa sehat-sehat saja namun, saking kecilnya HIV, tubuh ini ‘dirasuki’ tanpa sadar olehnya? Siapa yang tahu bahwa mungkin sekeliling kita sedang terkepung oleh makhluk kecil ini? Ketakutan ini senantiasa mengepung diri ini, namun ternyata akan jauh lebih baik apabila kita senantiasa berserah kepada kekuatan Yang Maha Besar yang senantiasa menyelimuti diri ini. J

Selamat hari AIDS sedunia..

-Bukti cinta bukanlah malam mingguan, namun pernikahan- J

0 komentar:

Posting Komentar

 

Ikhsanun Kamil Pratama © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates