Senin, 07 Maret 2011

malulah pada sperma!!

Sperma…

Hmm apa yang terbayang dalam benakmu saat mendengar kata satu ini?? Sel ini merupakan sel yang diproduksi di dalam buah zakar pria. Sel ini merupakan jenis sel yang aktif bergerak. Bentuknya seperti berudu. Tersusun dari bagian kepala, bagian leher, dan bagian ekor. Pada bagian kepala inilah tersimpan informasi-informasi manusia dalam format DNA. Sedangkan pada bagian ekor, Allah mendesain bagian ini memiliki banyak mitokondria karena tugas dari ekor ini adalah untuk pergerakan si sperma. Maka jangan heran bila sel satu ini merupakan sel yang sangat lincah.

Sperma…

Cairan putih ini memiliki kekentalan yang cukup tinggi. Kekentalan ini dimaksudkan sebagai nutrisi bagi sel-sel sperma. Kekentalan ini pun Allah berikan agar sperma tersebut mampu untuk bertahan hidup di lingkungan rahim, lingkungan yang asing bagi dirinya. Karena lingkungan rahim sangat asam, sementara sperma sangat tidak tahan terhadap asam.

Sperma…

Makhluk satu ini sungguh tidak sayang nyawa. Meskipun kondisi lingkungan yang asam, ia senantiasa berlari meliuk-liuk di dalam rahim demi mengejar targetnya, sel ovum. Sungguh prinsip hidup yang dipegang sperma sangat luar biasa. ‘Just do or die! Don’t ask why!’. Karena prinsip hidup yang luar biasa inilah engkau dapat terlahir ke dunia ini. Engkau ada di dunia ini karena perjuangan yang sangat keras.

Kalau engkau tahu, tantangan sperma tidak hanya lingkungan yang asam. Namun juga serangan dahsyat dari sistem imun dalam kelamin wanita. Mengapa mereka diserang? Ooh jelas saja. Karena sperma merupakan produk luar tubuh sang empunya, sehingga sperma merupakan ‘barang asing’ yang perlu ditumpas. Sehingga, tantangan bagi sperma tidak hanya sekedar lingkungan kelamin dalam wanita yang asam.

Namun, apakah engkau pernah mendengar istilah ‘sperma pensiun’? Apa yang terjadi kalau sperma ogah-ogahan untuk bertindak? Maka, takkan ada dirimu di muka bumi.

Lagi-lagi bicara sperma…

Sebetulnya, bagaimana engkau memandang sperma??? Apakah ada rasa kekaguman di dalamnya?? Baik saya maupun kamu, pasti merasa jijik sama benda satu ini walaupun di awal tadi telah sedikit saya paparkan keindahannya, keluarbiasaan yang terkandung di dalamnya. Gak masalah, memang itulah fitrah kita. Dan memang karena itulah sperma pun haram kita konsumsi, betul?? Mungkin tidak berlebihan bila saya ucapkan bahwa kita memandang sperma itu sebagai sesuatu yang hina.

Tertamparkah engkau? Ternyata, sperma yang kau pandang hina saja memiliki prinsip hidup yang luar biasa kuat. Kalau detik ini engkau warnai harimu dengan keluhan, seharusnya malulah pada sperma!! Malulah pada sesuatu yang kau pandang hina!! Mengapa? Mengapa cairan hina ini justru mengalahkanmu dari segi semangat? Bukankah Allah telah menjanjikan bahwa Dia takkan melukaimu walaupun seskecil zarrah?

QS An-Nisa : 40

Sesungguhnya Allah tidak Menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.

Lantas, rasa perih yang kita terima merupakan perbuatan siapa? Ya, ternyata perih yang kita terima berasal dari diri kita sendiri. Justru ternyata, kita sendiri yang menganiaya diri kita, sehingga rasa tak nyaman yang kita rasakan merupakan hasil dari perbuatan kita.

QS Az-Zukhruf (43) : 76


dan tidaklah Kami Menganiaya mereka tetapi merekalah yang Menganiaya diri mereka sendiri.

Karena bukankah rahasia hidup itu adalah jatuh delapan kali dan bangkit kembali sembilan kali? Apakah rasa bangkit itu menyakitkan? Itu adalah persepsimu. Dirimu sendirilah yang membuat rasa tidak nyaman, sehingga menyerah begitu mudahnya. Kalau seperti ini, malulah pada sperma!!

Sperma, tak peduli sesakit apa ia menghadapi lingkungan yang asam. Tak peduli ia harus mendapatkan serangan-serangan sistem imun, ia takkan menyerah.

‘Just do or die, don’t ask why’

Itulah prinsip hidupnya. Dan keberadaanmu adalah bukti nyatanya.

Bagaimana dengan engkau wahai muslim tangguh? Sudahkah engkau seperti ini?

Kalau belum, malulah pada sperma!!

0 komentar:

Posting Komentar

 

Ikhsanun Kamil Pratama © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates