Kamis, 10 Februari 2011

love my cardiac

Wahai jantungku,,

kusadari atau tidak, engkau selalu memompa. Engkau selalu memberi kehidupan. Engkau selalu mengirim darah menuju sela-sela jaringan. Memastikan semuanya mendapat apa yang mereka butuhkan. Baik saat ku makan, berjalan, berlari, berdoa, bahkan saat tidur pun, engkau selalu memompa. Sungguh aku iri akan sifat istiqamah yang sangat melekat erat dalam dirimu....

Wahai jantungku,,

Terkadang aku bertanya-tanya, tidakkah engkau lelah? Setiap jam, tiap menit, tiap detik, tiap saat waktu mengalir, engkau selalu memompa, memompa, dan memompa. Betulkah engkau tak pernah lelah? Jujur, aku malu tuk mengungkapkannya padamu, bahwa sebetulnya aku lelah tuk setiap saat berbuat baik. Mungkin engkau lelah, namun apa jadinya kalau engkau beristirahat sejenak dari kegiatan memompamu? Tak habis pikir kubayangkan betapa menyeramkannya bila itu terjadi.

Wahai jantungku,,

apa yang sebetulnya engkau inginkan? Apa yang bisa kulakukan untuk membalas budiku? Aku tahu, bukan sok tahu, tapi karena aku betul-betul tahu karena kita telah hidup bersama selama 20 menuju 21 tahun ini. Aku sangat-sangat tahu engkau butuh untuk beristirahat. Karena itu, tolong bersabarlah sebentar lagi. Berlelah-lelahlah di dunia ini. Insya Allah tempat istirahatmu kelak kan berada di surga-Nya.

Bersabarlah, tak mungkin ku membawamu bila diriku sakit....
Bersabarlah, tak mungkin ku membawamu bila tubuh ini tak prima
Bersabarlah, tak mungkin ku menginspirasi dalam ketidaksadaranku...

I cardiac you, my heart...




0 komentar:

Posting Komentar

 

Ikhsanun Kamil Pratama © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates